Pagi itu aku dibonceng ayah dengan sepedanya, kakiku diikat dengan tali, agar tak terkena jeruji sepeda,setiap pagi ayah selalu mengajakku berkeliling ladang ladangnya,akumasi ingat pertanyaan ayah ketika dia mengajakku berkeliling, sambil mengayuh sepeda tuanya, dia berkata "nak, coba kamu pikirkan, kalo nanti ayah pergi, kamu mau enggk mengurusi ladang-ladang ini?", aku dengan kepolosanku saat itu menjawab "ga maulah yah, ribet ngurusin ladang yang ditanemin singkong, coba kalo ditanemin sawit, kaya punya pakde edi, lebih enak ngopeninya yah". Pakde edi adalah kakak pertama ayahku, dia memiliki kebun sawit yang luas disatu tempat, berbeda dengan ayahku,yang punya banyak ladang, tapi pencar pencar. Ayah memang hobi membeli ladang ladang milik orang yng dijual. Ayah diam mendengar jawabanku, kukira ayah hanya bergurau tentang ladangnya.Sekarang tanpa kusadari, dia menuruti perkataanku waktu itu, menanami semua ladangnya dengan kelapa sawit.
Ayah...aku punya mimpiku sendiri, mimpi yang harus aku wujudkan, mimpi yang aku tulis di dua lembar kertas, mimpi yag selalu aku ucapkan disetiap doaku. Aku tau maksud ayah sekarang, jika ayah sudah tidak ada lagi, akulah yang meneruskanya. Tapi aku tidak bisa yah, aku punya perjalanan sendiri yang harus aku tempuh, aku tau dibalik diammu disetiap aku menceritakan apa yang aku lakukan nantinya, aku tau dibalik senyum ayah yang selalu meng-iyakan semua permintaanku, aku tau ada rasa kecewa dibalik senyum ayah, yang itu ditujukan padaku, aku tau akulah anak laki laki mu satu satunya, aku tidak bermaksud mengecewakanmu, maafkan aku ayah, aku tidak bisa menuruti keinginanmu. Jika suatu saat nanti ayah membaca tulisanku ini,aku ingin mengucapkan kata maaf yang tak berani aku ucapkan langsung kepada ayah.....
"maafkan aku ayah, anakmu ini tidak bisa menjadi seperti yang ayah inginkan....."
Ayah...aku punya mimpiku sendiri, mimpi yang harus aku wujudkan, mimpi yang aku tulis di dua lembar kertas, mimpi yag selalu aku ucapkan disetiap doaku. Aku tau maksud ayah sekarang, jika ayah sudah tidak ada lagi, akulah yang meneruskanya. Tapi aku tidak bisa yah, aku punya perjalanan sendiri yang harus aku tempuh, aku tau dibalik diammu disetiap aku menceritakan apa yang aku lakukan nantinya, aku tau dibalik senyum ayah yang selalu meng-iyakan semua permintaanku, aku tau ada rasa kecewa dibalik senyum ayah, yang itu ditujukan padaku, aku tau akulah anak laki laki mu satu satunya, aku tidak bermaksud mengecewakanmu, maafkan aku ayah, aku tidak bisa menuruti keinginanmu. Jika suatu saat nanti ayah membaca tulisanku ini,aku ingin mengucapkan kata maaf yang tak berani aku ucapkan langsung kepada ayah.....
"maafkan aku ayah, anakmu ini tidak bisa menjadi seperti yang ayah inginkan....."